Pengertian Wacana Menurut Para Ahli: Konsep, Unsur, dan Pentingnya dalam Komunikasi

Saat berbicara mengenai wacana, kita seringkali memahami bahwa itu adalah sekedar kumpulan kata-kata yang membentuk sebuah tulisan atau percakapan. Namun, definisi wacana ternyata lebih luas dan kompleks dari itu. Menurut para ahli, wacana memiliki arti yang lebih dalam dan penting dalam komunikasi manusia.

Wacana merupakan unit terkecil dalam komunikasi yang memiliki makna tersendiri. Dalam konteks ini, wacana dapat berupa tulisan, pidato, atau bahkan sebuah percakapan di antara beberapa individu. Wacana tidak hanya berkaitan dengan kata-kata yang digunakan, tetapi juga melibatkan pemahaman konteks, struktur kalimat, dan tujuan komunikasi yang ingin disampaikan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian wacana menurut para ahli. Kita akan membahas konsep dasar wacana, unsur-unsur yang membentuknya, serta pentingnya wacana dalam komunikasi sehari-hari. Mari kita mulai dengan memahami konsep dasar wacana.

Pengertian Wacana

Pada sesi ini, kita akan mendefinisikan secara tepat apa yang dimaksud dengan wacana. Kita akan melihat beberapa pendapat dari para ahli dan merangkumnya menjadi pengertian yang komprehensif.

Wacana adalah suatu bentuk komunikasi yang kompleks dan terstruktur, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, yang memiliki tujuan tertentu dalam menyampaikan pesan. Menurut Ahli Linguistik, Dell Hymes, wacana merupakan “satuan bahasa yang lebih besar daripada kalimat dan digunakan dalam interaksi sosial.” Dalam hal ini, wacana melibatkan pemilihan kata-kata, pengaturan kalimat, dan penggunaan konteks yang tepat untuk menyampaikan pesan secara efektif.

Menurut Ahli Komunikasi, Deborah Tannen, wacana juga melibatkan pemahaman konteks budaya dan sosial dalam menyampaikan pesan. Wacana bukan hanya tentang kata-kata yang digunakan, tetapi juga tentang bagaimana pesan disampaikan, seperti intonasi, gaya, dan ekspresi non-verbal.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa wacana adalah sebuah bentuk komunikasi yang melibatkan penggunaan kata-kata, struktur kalimat, konteks, dan tujuan komunikasi untuk menyampaikan pesan secara efektif dalam interaksi sosial.

Unsur-unsur Wacana

Wacana terdiri dari beberapa unsur yang saling berhubungan dan membentuk kesatuan. Pada sesi ini, kita akan membahas unsur-unsur tersebut dan bagaimana mereka berinteraksi dalam membentuk sebuah wacana yang efektif.

Konteks

Konteks merupakan salah satu unsur utama dalam wacana. Konteks dapat berupa situasi sosial, budaya, atau lingkungan di mana wacana terjadi. Konteks mempengaruhi pemilihan kata-kata, struktur kalimat, dan tujuan komunikasi dalam wacana. Misalnya, wacana yang terjadi dalam konteks formal akan menggunakan bahasa yang lebih kaku dan formal, sedangkan wacana dalam konteks informal akan menggunakan bahasa yang lebih santai dan akrab.

Peserta

Peserta dalam wacana adalah individu atau kelompok yang terlibat dalam komunikasi. Peserta dapat menjadi pembicara utama atau pendengar dalam wacana. Peran peserta dalam wacana mempengaruhi cara pesan disampaikan dan diterima. Misalnya, dalam wacana yang melibatkan seorang pembicara dan seorang pendengar, pembicara akan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan pendengar akan memberikan tanggapan yang sesuai.

Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi dalam wacana adalah alasan atau niat di balik pesan yang disampaikan. Tujuan komunikasi dapat beragam, seperti memberikan informasi, menghibur, meyakinkan, atau mengajak tindakan. Tujuan komunikasi mempengaruhi pemilihan kata-kata, struktur kalimat, dan gaya komunikasi dalam wacana.

Struktur Kalimat

Struktur kalimat dalam wacana adalah cara kata-kata disusun untuk membentuk makna yang lebih kompleks. Struktur kalimat melibatkan penggunaan tata bahasa yang benar, seperti subjek, predikat, objek, dan kata-kata penghubung. Struktur kalimat yang baik dan benar membantu pesan dalam wacana menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.

Kata-kata dan Ungkapan

Kata-kata dan ungkapan yang digunakan dalam wacana memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan. Pilihan kata-kata yang tepat dapat mempengaruhi pemahaman dan reaksi peserta dalam wacana. Selain itu, penggunaan ungkapan atau frase khas juga dapat memberikan nuansa atau gaya tertentu dalam wacana.

Intonasi dan Ekspresi Non-Verbal

Intonasi dan ekspresi non-verbal dalam wacana dapat memberikan tambahan makna dan nuansa. Intonasi yang berbeda dapat menandakan emosi atau penekanan tertentu dalam pesan yang disampaikan. Ekspresi non-verbal, seperti gerakan tubuh atau ekspresi wajah, juga dapat memberikan informasi tambahan tentang perasaan atau maksud pembicara dalam wacana.

Secara keseluruhan, unsur-unsur wacana seperti konteks, peserta, tujuan komunikasi, struktur kalimat, kata-kata dan ungkapan, serta intonasi dan ekspresi non-verbal saling berinteraksi untuk membentuk sebuah wacana yang efektif dan bermakna.

Struktur Wacana

Wacana memiliki struktur yang teratur dan terorganisir. Pada sesi ini, kita akan membahas struktur wacana secara detail, termasuk pengenalan, pengembangan, dan kesimpulan.

Pengenalan

Pengenalan dalam wacana adalah bagian awal yang digunakan untuk memperkenalkan topik atau masalah yang akan dibahas. Pengenalan biasanya berisi kalimat atau paragraf pertama yang menarik perhatian pembaca atau pendengar. Tujuan dari pengenalan adalah untuk menarik minat dan membuat audiens ingin terus membaca atau mendengarkan wacana.

Pengembangan

Pengembangan dalam wacana adalah bagian yang digunakan untuk menguraikan topik atau masalah yang telah diperkenalkan dalam pengenalan. Pengembangan biasanya terdiri dari beberapa paragraf atau bagian yang mengandung informasi, argumen, atau penjelasan yang mendukung topik utama. Pengembangan dapat menggunakan pendekatan berbeda, seperti memberikan fakta, contoh, atau statistik yang relevan.

Kesimpulan

Kesimpulan dalam wacana adalah bagian akhir yang digunakan untuk menyimpulkan atau memberikan rangkuman dari apa yang telah dibahas dalam wacana. Kesimpulan dapat berisi penegasan kembali tentang topik utama, penarikan kesimpulan, atau ajakan untuk bertindak. Tujuan dari kesimpulan adalah untuk memberikan kesan yang kuat dan mengakhiri wacana secara memuaskan.

Struktur wacana yang baik dan teratur membantu membawa audiens melalui alur pemikiran yang jelas dan mudah dipahami. Pengenalan yang menarik, pengembangan yang informatif, dan kesimpulan yang kuat adalah kunci dalam membentuk wacana yang efektif.

Jenis-jenis Wacana

Tidak semua wacana memiliki karakteristik yang sama. Pada sesi ini, kita akan mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai jenis wacana yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Wacana Naratif

Wacana naratif adalah jenis wacana yang digunakan untuk menyampaikan cerita atau narasi. Wacana naratif biasanya terdiri dari awal, tengah, dan akhir yang membentuk alur cerita. Tujuan dari wacana naratif adalah untuk menghibur, menginspirasi, atau mengajarkan pelajaran melalui cerita yang disampaikan.

Wacana Deskriptif

Wacana deskriptif adalah jenis wacana yang digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu hal, tempat, atau peristiwa. Dalam wacana deskriptif, penggunaan detail dan ilustrasi yang kuat sangat penting untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca atau pendengar. Wacana deskriptif sering digunakan dalam tulisan deskriptif, laporan, atau deskripsi produk.

Wacana Persuasif

Wacana persuasif adalah jenis wacana yang digunakan untuk meyakinkan atau mempengaruhi pendapat atau tindakan orang lain. Wacana persuasif biasanya berisi argumen yang kuat, fakta, atau bukti yang mendukung pendapat yang ingin disampaikan. Penggunaan logika, retorika, dan teknik persuasif lainnya adalah unsur penting dalam wacana persuasif.

Wacana Informatif

Wacana informatif adalah jenis wacana yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada pembaca atau pendengar. Wacana informatif biasanya berisi fakta, data, atau penjelasan yang mendalam tentang suatu topik. Tujuan dari wacana informatif adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang suatu hal atau fenomena.

Wacana Diskusi

Wacana diskusi adalah jenis wacana yang digunakan untuk membahas atau mempertukarkan pendapat dan gagasan antara beberapa individu. Dalam wacana diskusi, terdapat interaksi antara peserta yang saling menyampaikan pendapat, memberikan argumen, atau merespon argumen orang lain. Tujuan dari wacana diskusi adalah untuk mencapai pemahaman bersama atau mencapai suatu kesepakatan.

Wacana Ilmiah

Wacana ilmiah adalah jenis wacana yang digunakan dalam konteks ilmiah atau akademik. Wacana ilmiah biasanya memiliki struktur yang kaku, menggunakan bahasa teknis, dan didukung oleh penelitian atau studi yang mendalam. Wacana ilmiah digunakan untuk menyampaikan temuan penelitian, teori, atau konsep dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu.

Setiap jenis wacana memiliki tujuan dan karakteristik yang berbeda. Pemahaman tentang jenis-jenis wacana membantu kita dalam memilih dan menggunakan wacana yang tepat sesuai dengan kebutuhan komunikasi kita sehari-hari.

Fungsi Wacana dalam Komunikasi

Wacana memiliki peran yang penting dalam komunikasi manusia. Pada sesi ini, kita akan membahas fungsi-fungsi wacana dan bagaimana mereka mempengaruhi pemahaman dan interaksi antarindividu.

Fungsi Informatif

Fungsi wacana yang pertama adalah fungsi informatif. Wacana digunakan untuk menyampaikan informasi, pengetahuan, atau fakta kepada orang lain. Dalam fungsi ini, wacana berperan sebagai sarana untuk mengedukasi, memberikan penjelasan, atau memberikan pemahaman yang lebih baik tentang suatu hal atau fenomena. Misalnya, dalam wacana berita, wacana berfungsi untuk menyampaikan informasi aktual kepada masyarakat.

Fungsi Ekspresif

Fungsi wacana selanjutnya adalah fungsi ekspresif. Wacana digunakan untuk menyampaikan perasaan, emosi, atau pikiran seseorang kepada orang lain. Dalam fungsi ini, wacana menjadi sarana untuk mengungkapkan diri, menyampaikan keinginan, atau berbagi pengalaman pribadi. Misalnya, dalam wacana puisi, wacana digunakan untuk mengungkapkan perasaan dan emosi secara artistik.

Fungsi Persuasif

Fungsi wacana yang lain adalah fungsi persuasif. Wacana digunakan untuk meyakinkan, mempengaruhi, atau merubah pendapat atau tindakan seseorang. Dalam fungsi ini, wacana berperan sebagai alat untuk mempengaruhi pikiran atau sikap orang lain. Misalnya, dalam wacana iklan, wacana digunakan untuk meyakinkan konsumen agar membeli suatu produk atau jasa.

Fungsi Hiburan

Fungsi wacana juga dapat berperan sebagai sarana hiburan. Wacana digunakan untuk menghibur dan memanjakan pembaca atau pendengar dengan cerita menarik, humor, atau konten yang menghibur. Dalam fungsi ini, wacana berperan untuk memberikan kesenangan dan menghilangkan kebosanan. Misalnya, dalam wacana novel fiksi, wacana digunakan untuk menghibur pembaca dengan cerita yang menarik dan mengasyikkan.

Secara keseluruhan, fungsi-fungsi wacana seperti informatif, ekspresif, persuasif, dan hiburan berperan penting dalam komunikasi manusia. Pemahaman tentang fungsi-fungsi tersebut membantu kita dalam menggunakan wacana secara efektif dan sesuai dengan tujuan komunikasi kita.

Peran Konteks dalam Wacana

Konteks memainkan peran kunci dalam memahami dan menginterpretasikan sebuah wacana. Pada sesi ini, kita akan membahas peran konteks dalam wacana dan bagaimana konteks mempengaruhi pemahaman pesan yang disampaikan.

Konteks Sosial

Konteks sosial dalam wacana mengacu pada situasi atau lingkungan sosial di mana wacana terjadi. Konteks sosial dapat melibatkan faktor-faktor seperti status sosial, peran dalam masyarakat, atau norma budaya. Misalnya, dalam konteks sosial formal seperti rapat resmi, wacana akan menggunakan bahasa yang lebih formal dan sopan.

Konteks Budaya

Konteks budaya dalam wacana mengacu pada norma, nilai, dan keyakinan yang ada dalam suatu budaya. Konteks budaya mempengaruhi pemilihan kata-kata, cara berkomunikasi, dan pemahaman pesan dalam wacana. Misalnya, dalam budaya yang lebih individualistik, wacana mungkin lebih fokus pada pengungkapan diri, sedangkan dalam budaya yang lebih kolektivis, wacana bisa mengutamakan kepentingan kelompok.

Konteks Temporal

Konteks temporal dalam wacana mengacu pada waktu atau periode di mana wacana terjadi. Konteks temporal dapat mempengaruhi pemilihan kata-kata atau topik yang relevan dalam wacana. Misalnya, dalam konteks wacana mengenai teknologi, penggunaan istilah-istilah baru yang relevan dengan zaman dapat memperkuat pemahaman pesan yang disampaikan.

Konteks Situasional

Konteks situasional dalam wacana mengacu pada situasi khusus di mana wacana terjadi. Konteks situasional dapat melibatkan faktor-faktor seperti lokasi, keadaan fisik, atau hubungan antara peserta wacana. Misalnya, dalam konteks wacana pertemuan keluarga, penggunaan bahasa yang akrab dan santai lebih sesuai untuk menciptakan hubungan yang hangat dan akrab antara peserta wacana.

Secara keseluruhan, konteks memainkan peran penting dalam pemahaman dan interpretasi pesan dalam wacana. Memperhatikan konteks sosial, budaya, temporal, dan situasional membantu kita dalam menginterpretasikan pesan dengan benar dan menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi.

Analisis Wacana

Analisis wacana adalah metode untuk mempelajari dan mengurai sebuah wacana secara mendalam. Pada sesi ini, kita akan membahas teknik-teknik analisis wacana yang digunakan oleh para ahli untuk mengungkap makna dan struktur wacana.

Analisis Strukturalis

Salah satu teknik analisis wacana yang umum digunakan adalah analisis strukturalis. Analisis strukturalis melibatkan pemisahan wacana menjadi unit-unit yang lebih kecil, seperti kalimat, frasa, atau kata-kata. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pola-pola struktural dan hubungan antara unit-unit tersebut. Dengan memahami struktur wacana, kita dapat melihat bagaimana pesan disampaikan dan bagaimana elemen-elemen dalam wacana saling berinteraksi.

Analisis Semantik

Analisis semantik adalah teknik analisis wacana yang berkaitan dengan makna kata-kata, frasa, atau kalimat dalam wacana. Dalam analisis semantik, kita melihat bagaimana kata-kata digunakan dalam konteks tertentu dan bagaimana makna mereka berubah dalam konteks tersebut. Analisis semantik membantu kita memahami nuansa dan konotasi yang terkandung dalam wacana, serta bagaimana makna dapat berbeda tergantung pada konteksnya.

Analisis Pragmatik

Analisis pragmatik adalah teknik analisis wacana yang berfokus pada penggunaan bahasa dalam konteks sosial dan situasional. Dalam analisis pragmatik, kita melihat bagaimana konteks sosial, norma, dan tujuan komunikasi mempengaruhi penggunaan bahasa dalam wacana. Analisis pragmatik membantu kita memahami maksud, tujuan, dan efek yang bersifat sosial dari sebuah wacana.

Analisis Diskursus

Analisis diskursus adalah teknik analisis wacana yang melibatkan pemahaman tentang konteks sosial, ideologi, dan kekuasaan yang mempengaruhi wacana. Dalam analisis diskursus, kita melihat bagaimana wacana digunakan untuk mempertahankan atau mempengaruhi struktur kekuasaan, serta bagaimana wacana mencerminkan nilai-nilai dan keyakinan dalam masyarakat. Analisis diskursus membantu kita memahami peran wacana dalam pembentukan dan pemeliharaan hubungan sosial dan kekuasaan.

Secara keseluruhan, analisis wacana melibatkan penggunaan berbagai teknik untuk memahami makna, struktur, dan konteks dari sebuah wacana. Dengan menggunakan teknik-teknik analisis wacana yang tepat, kita dapat mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang pesan yang disampaikan dalam wacana tersebut.

Wacana dan Kekuasaan

Wacana memiliki hubungan yang erat dengan kekuasaan. Pada sesi ini, kita akan membahas bagaimana wacana digunakan untuk mempengaruhi, mengontrol, dan menjaga kekuasaan dalam berbagai konteks sosial.

Pemilihan Kata dan Framing

Pemilihan kata dan framing dalam wacana dapat digunakan untuk mempengaruhi persepsi dan pemikiran orang lain. Dalam konteks politik, misalnya, pemilihan kata dan framing yang tepat dapat membentuk opini publik dan mempengaruhi dukungan terhadap suatu kebijakan atau kandidat. Dengan mengendalikan wacana, pihak yang memiliki kekuasaan dapat memperoleh keuntungan dalam mempengaruhi pandangan masyarakat.

Manipulasi Informasi

Wacana juga dapat digunakan untuk manipulasi informasi atau propaganda dalam rangka mempertahankan atau memperkuat kekuasaan. Penyebaran informasi yang tidak akurat, penekanan pada fakta-fakta yang mendukung agenda tertentu, atau pengabaian terhadap fakta yang bertentangan dapat digunakan untuk mempengaruhi opini publik atau memanipulasi persepsi masyarakat.

Kontrol atas Akses dan Partisipasi

Kontrol atas akses dan partisipasi dalam wacana juga merupakan bentuk mempertahankan kekuasaan. Dalam beberapa konteks, akses terhadap media atau platform komunikasi dapat dibatasi atau diatur sedemikian rupa sehingga hanya pihak tertentu yang dapat menyampaikan pesan atau memiliki pengaruh dalam wacana. Dengan demikian, kontrol atas akses dan partisipasi dalam wacana mempengaruhi siapa yang memiliki kekuasaan dalam menyampaikan pesan dan mempengaruhi opini publik.

Penguatan Norma dan Nilai

Wacana juga digunakan untuk memperkuat norma dan nilai tertentu dalam masyarakat. Dalam wacana yang dikuasai oleh kelompok tertentu, norma dan nilai mereka dapat didiskriminasi dan dianggap sebagai standar yang harus diikuti. Hal ini dapat menyebabkan penguatan hierarki sosial dan mempertahankan kekuasaan kelompok dominan dalam masyarakat.

Secara keseluruhan, wacana memiliki peran yang kuat dalam mempengaruhi, mengontrol, dan menjaga kekuasaan dalam berbagai konteks sosial. Memahami hubungan antara wacana dan kekuasaan membantu kita dalam membaca wacana dengan kritis dan mengenali upaya-upaya manipulasi atau kontrol dalam komunikasi.

Wacana dalam Konteks Budaya

Budaya memiliki peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi wacana. Pada sesi ini, kita akan membahas bagaimana budaya mempengaruhi pemahaman dan penggunaan wacana dalam konteks sosial dan komunikasi lintas budaya.

Pengaruh Nilai dan Norma Budaya

Nilai dan norma budaya mempengaruhi cara kita memahami dan menggunakan wacana. Dalam budaya yang lebih individualistik, misalnya, wacana mungkin lebih fokus pada pengungkapan diri dan kepentingan pribadi. Di sisi lain, dalam budaya yang lebih kolektivis, wacana dapat lebih menekankan pada kepentingan kelompok dan solidaritas sosial. Pemahaman tentang nilai dan norma budaya membantu kita dalam menginterpretasikan dan berpartisipasi dalam wacana dengan tepat.

Pemilihan Kata dan Gaya Bahasa

Budaya juga mempengaruhi pemilihan kata dan gaya bahasa dalam wacana. Dalam budaya yang lebih formal, wacana akan menggunakan bahasa yang lebih kaku dan formal. Di sisi lain, dalam budaya yang lebih santai, wacana akan menggunakan bahasa yang lebih akrab dan santai. Pemilihan kata dan gaya bahasa yang sesuai dengan budaya membantu dalam membangun hubungan yang baik dan menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi.

Pemahaman Konteks Budaya

Konteks budaya juga perlu dipahami dalam memaknai wacana. Setiap budaya memiliki konteks yang unik, seperti tradisi, kepercayaan, atau simbol-simbol budaya tertentu. Memahami konteks budaya membantu kita dalam memahami referensi atau makna yang terkandung dalam wacana. Misalnya, dalam wacana yang menggunakan peribahasa atau ungkapan khas budaya, pemahaman terhadap konteks budaya sangat penting untuk memahami pesan yang ingin disampaikan.

Secara keseluruhan, budaya memiliki pengaruh yang signifikan dalam pemahaman dan penggunaan wacana. Memahami dan menghormati budaya dalam komunikasi membantu kita dalam berpartisipasi dalam wacana dengan sensitivitas dan efektivitas yang lebih baik.

Wacana dan Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi telah membawa dampak signifikan pada cara kita berkomunikasi dan menggunakan wacana. Pada sesi ini, kita akan membahas bagaimana teknologi mempengaruhi wacana dankomunikasi manusia secara keseluruhan.

Demokratisasi Komunikasi

Perkembangan teknologi telah membawa tentang demokratisasi komunikasi, di mana individu dapat dengan mudah membuat dan menyebarkan wacana mereka sendiri melalui platform media sosial, blog, atau situs web pribadi. Hal ini memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk menyampaikan suara mereka dan berpartisipasi dalam wacana publik. Namun, demokratisasi ini juga memunculkan tantangan dalam memfilter dan memverifikasi informasi yang disebarkan, serta menghadapi penyebaran berita palsu atau konten yang tidak akurat.

Peningkatan Aksesibilitas

Perkembangan teknologi juga telah meningkatkan aksesibilitas terhadap wacana dan informasi. Melalui internet, kita dapat dengan cepat mencari dan mengakses berbagai sumber informasi, memperkaya pengetahuan kita, dan terlibat dalam wacana global. Hal ini membuka peluang bagi individu untuk belajar, berbagi, dan berpartisipasi dalam wacana lintas budaya dan lintas negara.

Pengaruh Media Sosial

Media sosial telah menjadi platform yang kuat dalam membentuk dan mempengaruhi wacana publik. Melalui media sosial, individu dapat dengan mudah berbagi pendapat, ide, atau informasi dengan cepat dan luas. Namun, pengaruh media sosial juga memunculkan permasalahan seperti penyebaran berita palsu, pertengkaran dan konflik online, serta kekhawatiran tentang privasi dan pembatasan kebebasan berbicara.

Kemajuan Teknologi NLP

Kemajuan dalam teknologi pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP) juga telah membawa dampak pada wacana. Teknologi NLP memungkinkan mesin untuk memahami dan memproses bahasa manusia, seperti mesin penerjemah otomatis atau asisten virtual. Hal ini mempengaruhi cara kita berkomunikasi dan menggunakan wacana, termasuk dalam bentuk chatbot, analisis sentimen, atau penerjemahan secara real-time.

Secara keseluruhan, perkembangan teknologi telah membawa dampak yang signifikan pada wacana dan komunikasi manusia. Memahami perubahan dan tantangan yang terkait dengan perkembangan teknologi membantu kita dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut dan menggunakan wacana secara efektif dalam era digital.